a

The European Report on Development (ERD) merupakan sebuah laporan independen dan berpengaruh yang telah dipublikasikan sejak tahun 2009. Tujuan dari ERD ini adalah untuk memunculkan wacana dan penelitian untuk topik-topik utama terkait pembangunan dan meningkatkan perspektif Eropa dalam pembangunan internasional. European Report on Development ke-5 (ERD 2015) bertema "Menggabungkan pembiayaan dan kebijakan yang sesuai untuk memungkinan adanya transformasi aganda pembangunan Pasca-2015". Laporan ini betujuan untuk mengidentifikasi dan membahas pembiayaan dan sarana penerapan lainnya dalam konteks penentuan tujuan Pasca -2015. Laporan ini memberikan gambaran mengenai kebutuhan dan penawaran pembiayaan pembangunan dan dampak dari sarana penerapan lainnya terhadap ketersediaan dan efektivitas pembiayaan.

Sebagai bagian dari inisiatif "Mobilisasi Penelitian Eropa untuk Kebijakan Pembangunan", Komisi Eropa (The European Commission) dan empat negara anggota Uni Eropa menugaskan Overseas Development Institute (ODI), Deutsches Institut f�r Entwicklungspolitik (DIE), European Centre for Development Policy Management (ECDPM), Universitas Athena (Departemen Ekonomi) dan the Southern Voice Network untuk menyusun laporan ini. Laporan ERD 2015 akan membahas pertanyaan besar penelitian yaitu bagaimana sumber pembiayaan dapat dengan efektif dimobilisasi dan disalurkan dan bagaimana sumber-sumber tersebut dapat bergabung dan dengan sarana implementasi non-keuangan lainnya dan secara efektif mendukung agenda transformasi Pasca-2015. Lebih jauh lagi, laporan ini juga akan membahas enam laporan negara, yaitu Bangladesh, Ekuador, Indonesia, Mauritius, Moldova, dan Tanzania, untuk mendapatkan gambaran mengenai peran pembiayan dan sarana implementasi lainnya dalam rangka pembangunan berkelanjutan. DEFINIT dan CSIS ditunjuk oleh ODI untuk melaksanakan studi empiris dan menyusun perspektif berdasarkan hasil penelitian dan analisis, menyusun kesimpulan berdasarkan hasil studi dan penelitian, dan menyusun rekomendasi kebijakan yang berkaitan dengan perkembangan pembiayaan di Indonesia.

Studi ini terdiri dari tiga komponen, yaitu (i) perkembangan pembiayan dalam konteks Indonesia; (ii) agenda transformasi yang berkaitan dengan tujuan pembangunan nasional; dan (iii) kelayakan penerapan metode implementasi, termasuk pembiayan, dan kebijakan/proses yang mendorong/membantu penerapan proses implementasi. DEFINIT dan CSIS juga menyelenggarakan sebuah workshop untuk membahas dan mengembangkan kesepakatan bersama terkait pembiayaan pembangunan. Workshop ini juga berfungsi untuk mendiskusikan metodologi dan pendekatan yang digunakan dalam pelaksanaan studi berikut mengklarifikasi temuan-temuan hasil studi untuk kasus Indonesia.