a

Kesehatan sektor keuangan merupakan sebuah syarat penting bagi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi. Apabila sektor keuangan dapat berfungsi dengan baik, maka sektor keuangan, dimana salah satunya adalah sektor perbankan, akan dapat menyalurkan dana dari pihak yang surplus kepada pihak yang membutuhkan dana untuk digunakan dalam kegiatan produktif. Terganggunya sistem perbankan memiliki dampak yang sangat besar dan dapat menyebabkan aktivitas perekonomian menjadi terhambat. Krisis perbankan merupakan situasi dimana bank mengalami bank rush atau bank tidak mampu memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek yang dimiliki sehingga menyebabkan perbankan tidak dapat menjalankan fungsinya dalam sistem keuangan suatu negara.

Pada umumnya, krisis perbankan menyebabkan penurunan tajam dalam pendapatan pajak dan peningkatan pengeluaran pemerintah secara signifikan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata utang pemerintah mengalami kenaikan yang signifikan setelah terjadinya sebuah krisis perbankan. Kenaikan utang pemerintah tersebut sebagian besar disebabkan oleh kebutuhan akan biaya fiskal dan bailoutcosts yang tidak sedikit. Selain itu, krisis perbankan jugadapat menimbulkan rasa trauma yang dalam bagi masyarakat suatu perekonomian.

Oleh karena itu, krisis perbankan perlu dikelola sejak tahap awal. Pemerintah dan sektor perbankan perlu memfokuskan kebijakanmanajemen risiko dan manajemen krisis untuk mengambil langkah-langkah korektif sebelum sektor perbankan mengalami kesulitan likuiditas dan kekurangan modal (capital shortage) yang kronis. Selain itu, pengembangan banking surveillance model yang dapat mengakomodasi perkembangan terkini di dunia perbankan menjadi penting agar pemerintah dan sektor perbankan dapat mendeteksi terjadinya krisis perbankan, mengambil langkah preventif yang tepat, dan melakukan mitigasi krisis yang efisien.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan membangun Banking Pressure Index (BPI). BPI akan secara signifikan memperkuat sistem perbankan. Melalui BPI, pemerintah dan sektor perbankan dapat menyusun berbagai strategi agar perekonomian lebih tangguh dalam menghadapi krisis yang terjadi.

DEFINIT ditunjuk oleh Bank Mandiri untuk menyusun Mandiri Banking Pressure Indexberdasarkan pengalaman terbaik (best practice), metodologi empiris yang robust, dan sesuai dengan kebutuhan riil dan preferensi Bank Mandiri. Mandiri Banking Pressure Index tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu alat pengawasan dan prediksi kondisi perbankan Indonesia. Sehingga Mandiri Banking Pressure Index dapat menjadi salah satu acuan utama para pengambil kebijakan, praktisi sektor perbankan nasional, kalangan akademisi dan peneliti, maupun masyarakat umum yang membutuhkan informasi mengenai kondisi perbankan di Indonesia.