a

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Hal ini diindikasikan oleh data Kementerian Koperasi dan UKM Indonesia yang menunjukkan bahwa jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2019 berada di angka 65,46 juta. Jumlah tersebut merupakan 99,99% dari total unit usaha yang ada di Indonesia. Namun demikian, UMKM menghadapi kendala besar dalam mengakses layanan keuangan.

Koperasi Simpan Pinjam (KSP) menjadi salah satu alternatif sumber pendanaan akses keuangan bagi UMKM di Indonesia. KSP juga memberikan kemudahan untuk memeroleh pinjaman dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya dengan pemberian misalnya keringanan syarat dan pencairan pinjaman, keterjangkauan KSP, dan layanan lain di luar pinjaman yang disediakan KSP.

DEFINIT memiliki minat, keahlian, dan pengalaman panjang dalam penelitian tentang UMKM dan telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengambilan keputusan pemangku kebijakan baik pada level nasional maupun internasional. DEFINIT juga memiliki keahlian dan pengalaman yang ekstensif dalam bidang inklusi keuangan, termasuk inklusi keuangan UMKM. Dengan keahlian dan pengalaman tersebut, DEFINIT dipercaya oleh Bank Dunia pada tahun 2015 untuk melakukan studi “Pengusaha Perempuan di Indonesia,” dengan fokus pada peran KSP sebagai penyedia modal bagi pelaku UMKM di Indonesia.

Penelitian yang dilaksanakan pada tahun 2015 tersebut melibatkan responden yang tersebar di tujuh provinsi di Indonesia, yaitu Sulawesi Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan. DEFINIT sebagai lembaga penelitian memiliki jaringan sumber daya tim peneliti, enumerator, yang tersebar hampir di seluruh provinsi di Indonesia, sehingga memudahkan DEFINIT dalam melakukan mobilisasi tim lapangan. Total responden yang didapatkan pada survei ini terdiri dari 756 anggota dari 54 koperasi terpilih di 13 kabupaten/kota di Indonesia.

Dengan keahlian yang mumpuni dalam hal data analytics, DEFINIT melakukan olah data hasil survei tersebut dan menemukan bahwa terdapat sebanyak 15% pengusaha perempuan yang diklasifikasikan sebagai kelompok yang “berorientasi pada pertumbuhan,” yaitu kelompok yang memiliki peluang besar untuk mengembangkan bisnisnya dan bisa menyejahterakan para perempuan dengan cara memekerjakan mereka. Selain itu, hasil survei tersebut menunjukkan bahwa terdapat kelompok yang tergolong dalam “the missing target,” yaitu kelompok yang belum terlayani oleh berbagai program intervensi yang ada, sehingga perlu mendapatkan perhatian lebih oleh pengambil kebijakan.

Hasil studi ini telah menjadi temuan awal yang sangat bermanfaat sebagai bahan rekomendasi kebijakan Bank Dunia dan telah dipresentasikan kepada Bappenas, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Koperasi dan UKM, TNP2K, kementerian lain, asosiasi, lembaga penelitian lainnya untuk mengakselerasi pengusaha perempuan di Indonesia menjadi lebih kompetitif dan produktif. Hasil dan rekomendasi studi dapat dibaca secara lengkap pada laporan studi yang dapat diakses melalui link berikut https://documents1.worldbank.org/curated/en/738881467782741648/pdf/AUS5568-P147245-PUBLIC-WomenEntrepreneursinIndonesia-1.pdf.

DEFINIT juga telah banyak menyelesaikan berbagai penelitian dan konsultansi lain yang menghasilkan rekomendasi yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan oleh pengambil kebijakan. Hasil penelitian dan konsultansi tersebut telah memberikan sudut pandang dan pertimbangan pengambilan keputusan sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas pada masyarakat Indonesia. Berbagai impactfull study DEFINIT dapat dilihat secara lebih lengkap pada link berikut Penelitian.

Berbagai saran yang konstruktif dan pertanyaan lainnya dapat disampaikan secara langsung kepada kami melalui berbagai media komunikasi yang kami sediakan atau dapat dilakukan dengan klik link berikut  Kontak Kami.