a

Tingkat likuiditas suatu perekonomian berpengaruh terhadap stabilitas makro dan keuangan perekonomian. Likuiditas yang berlebihan dapat memicu peningkatan inflasi, namun tingkat likuiditas yang sangat rendah juga dapat menyebabkan shocks dalam perekonomian. Likuiditas perekonomian secara keseluruhan dipengaruhi oleh berbagai aktivitas dari berbagai sektor perekonomian, termasuk pemerintah, korporasi dan rumah tangga. Penelitian ini memiliki dua tujuan utama.

Pertama, menganalisa perilaku manajemen likuiditas rumah tangga dan mengidentikasi faktor yang mempengaruhi tingkat likuiditas rumah tangga di Indonesia. Kedua, membantu otoritas kebijakan moneter dalam mengambil kebijakan untuk menjaga stabilitas sektor rumah tangga dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.

Penelitian ini menggunakan data hasil Survai Neraca Rumah Tangga (SNRT) Bank Indonesia . Untuk dapat digunakan dalam analisis, maka data hasil Survai SNRT perlu untuk dikonstruksi terlebih dahulu sehingga memudahkan untuk menerapkan konsep perusahaan pada rumah tangga. Penelitian ini menggunakan data 4.052 rumah tangga Indonesia yang merupakan sampel valid hasil SNRT . Data SNRT tersebut bersumber dari 3 (tiga) laporan keuangan rumah tangga, yaitu neraca, arus kas, laporan rugi/laba, dan penambahan informasi demografi.

Penelitian ini berfokus kepada faktor-faktor internal, seperti pendapatan yang dapat dibelanjakan (disposable income), aset, kekayaan bersih (net worth), dan variabel-variabel yang menunjukkan karakteristik internal rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel internal mempunyai dampak yang signifikan terhadap tingkat likuiditas rumah tangga.

Secara keseluruhan, hasil penelitian ini memberikan bukti empiris bahwa faktor-faktor internal rumah tangga memainkan peranan penting dalam mempengaruhi permintaan likuiditas rumah tangga Beberapa variabel tersebut di antaranya adalah nilai aset rumah tangga, tingkat pendapatan rumah tangga, rasio pendapatan terhadap aset rumah tangga, rasio utang terhadap pendapatan, rasio utang terhadap aset, jumlah anggota rumah tangga, rasio laba operasional terhadap kas masuk operasional, kas keluar untuk operasional, dan kas keluar untuk pembayaran utang. Selain itu, beberapa variabel demografi juga signifikan mempengaruhi permintaan likuiditas RT. Variabel-variabel tersebut adalah dummy bekerja, dummy wiraswasta, dan kepemilikan rumah oleh rumah tangga. Hasil estimasi ini juga menunjukkan bahwa rumah tangga memegang aset likuid untuk motif transaksi dan berjaga-jaga.

Paper ini dimuat dalam Financial Stability Review No 18, Maret 2012 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.